Pemberitahuan

Undangan kepada punguan Op.Pintu Bosi "Arisan Dan Ucapan syukur tanggal 20 Maret 16 ibagas ni Kel.A.Eflin Siahaan / Br Siregar(Tangerang) ASA RAP UDUR MAHITA SALUHUTNA"

Minggu, 17 November 2013

Asal Usul Halak BatakToba

Asal-usul Batak Toba

Penelusuran sejarah, sebuah upaya yang bagi sebuah upaya yang bagi sebagian orang merupakan pekerjaan yang sia-sia. Tetapi jika dipikir lebih mendalam, setiap orang pasti bertanya dari manakah asal-usul saya, suku saya dan lainnya. Versi sejarah mengatakan Si Raja Batak dan rombongannya datang dari Thailand, terus ke Semenanjung Malaysia lalu menyeberang ke Sumatera dan menghuni Sianjur Mula-Mula, lebih kurang 8 km arah barat Pangururan, pinggiran Danau Toba sekarang. Versi lain mengatakan dari India melalui Barus atau dari Alas Gayo berkelana ke Selatan hingga bermukim di pinggir Danau Toba.
Diperkirakan Si Raja Batak hidup sekitar tahun 1200 (awal abad ke-13). Raja Sisimangaraja XII salah satu keturunan Si Raja Batak yang merupakan generasi ke 19 (wafat 1907), maka anaknya bernama Si Raja Buntal adalah generasi ke-20. Batu bertulis (prasasti) di Portibi bertahun 1208 yang dibaca Prof. Nilakantisari (Guru Besar Purbakala dari Madras, India) menjelaskan bahwa pada tahun 1024 kerajaan COLA dari India menyerang Sriwijaya yang menyebabkan bermukimnya 1500 orang Tamil di Barus. Pada tahun 1275 Mojopahit menyerang Sriwijaya, hingga menguasai daerah Pane, Haru, Padang Lawas. Sekitar tahun 1.400 kerajaan Nakur berkuasa di sebelah Timur Danau Toba, Tanah Karo dan sebagian Aceh. Dengan memperhatikan tahun-tahun dan kejadian di atas diperkirakan Si Raja Batak adalah seorang aktivis kerajaan dari Timur Danau Toba (Simalungun sekarang), dari Selatan Danau Toba (Portibi) atau dari Barat Danau Toba (Barus) yang mengunsi ke pedalaman, akibat terjadi konflik dengan orang-orang Tamil di Barus. Akibat serangan Mojopahit ke Sriwijaya, Si Raja Batak yang ketika itu pejabat Sriwijaya yang ditempatkan di Portibi, Padang Lawas dan sebelah Timur Danau Toba (Simalungun).
Sebutan Raja kepada Si Raja Batak diberikan oleh keturunannya karena penghormatan, bukan karena rakyat menghamba kepadanya. Demikian halnya keturunan Si Raja Batak seperti Si Raja Borbor, Si Raja Oloan dan sebagainya, meskipun tidak memiliki wilayah kerajaan dan rakyat yang diperintah. Selanjutnya buku Tarombo Borbor Marsada, anak Si Raja Batak ada 3 yaitu : Guru Tatean Bulan, Raja Isumbaon dan Toga Laut. Dari ketiga orang inilah dipercaya terbentuknya marga-marga batak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar